Orphan (film), craziest thing that i've ever seen
Minggu, September 06, 2009
Kalau anda pernah mendengar film berjudul "Orphan", saya harap anda menontonnya segera. Tapi saya tekankan sebelumnya, kalau anda menonton, jangan bawa ANAK KECIL yang masih dalam masa pencarian jati diri. *alah
Pertama kali saya pikir Orphan adalah film horor biasa, dengan hantu berdarah-darah, mengejar-ngejar orang yang bersangkutan dengan motif balas dendam, akhirnya digorok, dibacok, dan.... dead. Namun ternyata, film ini lebih saya golongkan ke film SADISME ketimbang horor, pasalnya, tidak ada hantu sama sekali, yang ada anak kecil imut, lucu, cantik, pinter bernama Esther. Tapi sayangnya, dia.. *piiiip* (cencored, kalau mau tahu, lihat trailernya di youtube atau nonton di bioskop terdekat).
Salah satu scene dalam film, Esther adalah anak yang membawa buku
Saya tidak suka ekspresi sadis ini, tapi si pemeran Esther ini emang hebat banget actingnya
Ya, saya shock berat habis menonton film itu, trauma, dan bila melihat anak kecil perempuan yang lucu, saya jadi pengen nyubit pipinya (iyalah..)
Saya jadi teringat kata-kata ibu waktu saya masih kecil dulu.
Saya : Aku takut sama hantu, hiii
Ibu saya : Kalau ibu ngga takut hantu, takutnya sama orang
Saya : (tertawa dalam hati sambil bingung) ha? kok takut sama orang?
Ternyata yang dimaksud ibu saya adalah orang-orang yang jahat, kejam, dll. Dan akhirnya saya meyakini kata-kata tersebut setelah 5 tahun yang lalu ibu saya mengatakannya. Film ini membuka mata batin saya.
Sebenarnya endingnya 'gantung', tapi kata Pa Haikal, justru film seperti inilah yang benar-benar film. Alur ceritanya tidak terduga.
Saya mengacungkan 4 jempol yang saya miliki untuk film ini, namun ada sedikit kritik, saya pikir lebih baik tokoh Esther ditiadakan, itu akan menjadi lebih baik.
Selamat menonton kawan. Semoga anda semua tidak muntah-muntah setelah menonton film ini.
Movily yours,
Fardhila R
Pertama kali saya pikir Orphan adalah film horor biasa, dengan hantu berdarah-darah, mengejar-ngejar orang yang bersangkutan dengan motif balas dendam, akhirnya digorok, dibacok, dan.... dead. Namun ternyata, film ini lebih saya golongkan ke film SADISME ketimbang horor, pasalnya, tidak ada hantu sama sekali, yang ada anak kecil imut, lucu, cantik, pinter bernama Esther. Tapi sayangnya, dia.. *piiiip* (cencored, kalau mau tahu, lihat trailernya di youtube atau nonton di bioskop terdekat).
Salah satu scene dalam film, Esther adalah anak yang membawa buku
Saya tidak suka ekspresi sadis ini, tapi si pemeran Esther ini emang hebat banget actingnya
Ya, saya shock berat habis menonton film itu, trauma, dan bila melihat anak kecil perempuan yang lucu, saya jadi pengen nyubit pipinya (iyalah..)
Saya jadi teringat kata-kata ibu waktu saya masih kecil dulu.
Saya : Aku takut sama hantu, hiii
Ibu saya : Kalau ibu ngga takut hantu, takutnya sama orang
Saya : (tertawa dalam hati sambil bingung) ha? kok takut sama orang?
Ternyata yang dimaksud ibu saya adalah orang-orang yang jahat, kejam, dll. Dan akhirnya saya meyakini kata-kata tersebut setelah 5 tahun yang lalu ibu saya mengatakannya. Film ini membuka mata batin saya.
Sebenarnya endingnya 'gantung', tapi kata Pa Haikal, justru film seperti inilah yang benar-benar film. Alur ceritanya tidak terduga.
Saya mengacungkan 4 jempol yang saya miliki untuk film ini, namun ada sedikit kritik, saya pikir lebih baik tokoh Esther ditiadakan, itu akan menjadi lebih baik.
Selamat menonton kawan. Semoga anda semua tidak muntah-muntah setelah menonton film ini.
Movily yours,
Fardhila R
untuk Sdri Fardhi, saya punya beberapa kesan dan pesan, antara lain:
1. hmm bagus sekali idemu nak, gimana kalo tokoh esther dan ibunya saja yang ditiadakan, sisanya yang lain ditiadakan.
2. saya ingin bertanya, berapa umur Anda? sudahkah menonton film tsb di atas? bukankah kategorinya desawa?
sepertinya cukup sekian yang ingin saya sampaikan, terima kasih bila tidak memperhatikan. wasalam
Hidup Isabelle Fuhrman!!!
Untuk Sdr Gineung, saya akan menjawab pertanyaan dan pernyataan anda sebisa saya.
1. ide yang bagus juga, bagaimana kalau tokoh esther diganti dengan doraemon, max diganti dengan nobita, dan daniel diganti dengan suneo?
2. Maaf, untuk kepentingan privasi pemilik blog, saya tidak dapat memberitahu umur Sdri Fardhi.
Untuk Sdr Vandika, ya Isabelle Fuhrman memang hidup, dia lucu dan menggemaskan.
http://yanikhemas.wordpress.com/2009/11/05/orphan-film/