Inilah naskah drama ter-geje yang pernah saya baca, semoga menghibur..
Drama ini dimainkan oleh :
- Arimurti Adinegoro
- Famela Ruri Klaudia
- Fardhila Rochman (saya)
- Maria Christiningrum
- Stefanus Jagad
mohon perhatian, pasang sabuk pengaman anda dengan erat, karena efek dari membaca naskah ini sungguh buruk, anda bisa tertular penyakit ke-"garing"-an dan sulit disembuhkan, pakailah masker anti-virus AVG 10.10
mohon periksa kembali barang bawaan anda setelah keluar dari WC.
selamat menikmati.
NASKAH DRAMA
Tersebutlah seorang pangeran kaya nan rupawan bernama Pangeran Teuku Widodo. Ia tinggal bersama keluarganya di Kerajaan Kelontong, di negeri Malas Sia. Pacar sang pangeran adalah seorang model cantik asal Garut, Manowari. Suatu hari, saat mereka sedang berpacaran.
Teuku : (menggombal di depan Mano) Papi kamu nak jualan permen? Your face manis nian nampaknya.
Manowari : (tersipu) Ih kamu, bisa aja deh ngomongnya.
Teuku : Your mom jualan AC rupanye ? Habisnye waktu ai nak dekat you, hati ai jadi sejuk benar.
Manowari : (tersipu) Ahh, kamu gombal.
Teuku : Tapi yu di rumah jualan petay ha? Mulut you bau kali.
Manowari : (ngebauin mulut) Bener juga. Aku udah 5 tahun blum gosok gigi. Hehe.
Teuku : Tetapi Mano, walaupun begitu, you tetap perfect lah. : Bagaimane if tomorrow saye nak melamar ke rumahmu?
Manowari : Ehh jangan, di rumahku lagi gak ada lowongan pekerjaan.
Teuku : Pekerjaan? Maksudnya nak mempersunting.
Manowari : Hah? Siapa yang bunting?
Teuku : Bunting? Bahase ape itu? Ah, you bise saje. (sambil mencubit dan menjambak Manowari)
Pada waktu yang sama, di lain tempat, ibu dan ayah Manowari membicarakan masa depan dan jodoh Manowari.
Ibu Mano : (datang dari dapur) Pi, anak kita Manowari udah gede, gimana kalau kita cari jodoh yang tajir buat dia. Siapa tahu mami bisa keluar negeri.
Ayah Mano : (membaca koran) Lah, kan mami baru pulang dari Belanda, gimana sih? Masa udah mau ke luar negeri lagi?
Ibu Mano : Aduh Pi, Mami udah bosen ke Belanda. Kemarin baru shopping di Paris, terus numpang beli minum di Itali. Mami pengen ke Jerman buat beli berlian.
Ayah Mano : (selesai membaca koran) Lho, memangnya berlian 1 Milyar yang kemarin baru Papi beliin kemana?
Ibu Mano : (duduk d samping ayah) Kan kemarin ada pengemis, mami kasih aja ke pengemisnya buat beli nasi.
Ayah Mano : Oh, baiklah kalau gitu. Bagaimana kalau besok papi kenalin ke temen papi dari KL, anaknya tajir banget ! Mungkin cucok sama Mano.
Ibu Mano : Wah bagus tuh Pi. Mami setuju banget. Haduh jadi ga sabar.
Esoknya, Ayah Teuku Widodo datang ke rumah Manowari dengan maksud melamar, Ayah Manowari pun menyambutnya dengan ramah.
Ayah Teuku : (bersalaman) Ape kabar, Pak Cik? Bagaimane your project di Japan?
Ayah Mano : Lancar. Bagaimana pohon-pohon di hutan Amazon?
Ayah Teuku : (menepuk bahu ayah mano) Banyak Pak Cik. Ehh, masalah : our job kite cakap lagi nanti.
Sekarang ni, ai nak kenalken my son. Nak, sinilah kau.
Ibu Mano : Siapa ini nama anaknya?
Ayah Teuku : Teuku Widodo, Bu.
Ibu Mano : Wah, nama yang bagus, kamu penurut dan pandai bergaul, tapi tak cocok kerja di lautan.
Ayah Mano : Mau tau lebih lanjut? Ketik REG (spasi) GINEUNG kirim ke 6288. Ingat, namamu adalah raja hidupmu.
Teuku : (merunduk) Ehm, begini mak cik, I dateng kemari ingin melamar your daughter, Mano. Ai cinte same die.
Ibu Mano : (mendorong Teuku) Gombal kamu. Bawa apa kamu kesini?
Teuku : Saye sude bawe kerete.
Ibu Mano : (heboh kegirangan) Ya ampun papi, dia tajir banget beliin kita kereta !
Ayah Mano : Mami, di Malaysie, kereta teh artinya motor.
Ibu Mano : Yah.. Dibawain ojek deh kita.
Manowari : Udah ujan, macet, becek, gak ada ojek, bau kelek. Yuuk..
Ayah Teuku : Jadi gimana mak cik lamaran anak saye?
Ibu Mano : (mengibaskan tangan) Ah, sudahlah, tak usah banyak cakap lah kalian ni,sude muek saye dengan kamu ni ! Sok kaye.
Ayah Mano : Mami, nggak boleh ngomong gitu dong, walaupun tidak kaya, kita harus liat dari kepribadiannya, mobil pribadi, rumah pribadi, kantor pribadi, jet pribadi.
Ayah Teuku : Jangan begitulah mak cik, pak cik, anak saye sude cinte mati sama anak yey. Usahakenlah.
Ibu Mano : Baiklah, kalau memang itu kemauan kalian dan kalau anak saye setuju, silakan menikah. Tapi..
Ayah Teuku : Tapi ape? Mak cik tinggal sebutlah. Nanti nak utangin.
Ibu Mano : Tanam 1000 pohon untuk negaraku tercinta dalam waktu 1 malam. Sebab banyak pohon Indonesia tumbang oleh karena pengusaha seperti kamu.
Ayah Mano : Mami, kita drama cuma 6 menit, mana sempatlah.
Ayah Teuku : Hanye seceng? Gampang benar.
Teuku : Tak uselah semalam, sejam pun jadi !
Manowari : Iya mami, kami akan menyelesaikannya dengan cepat. Soalnya saya sudah kebelet nikah nih.
Maka dengan bantuan Ayah Teuku Widodo yang bekerja di Departemen Kehutanan, selama 58 menit 59 detik Waktu Indonesia bagian Smansa, jadilah 998 ½ pohon. Mengetahui hal ini, Ibu Manowari dan suaminya bertekad untuk menggagalkan rencana tersebut dengan cara menyebarkan hama wereng. Maka setelah tenggat waktu yang ditentukan habis, mereka gagal. Manowari dan Teuku Widodo yang mengetahui hal ini pun marah besar.
Manowari : Mami, ini semua perbuatan mami kan ??!! Kurang belajar !!
Teuku : Ratusan milyar saye keluarkan untuk proyek ni, tapi gagal gare-gare makcik !
Ibu Mano : Ya, memang ini semua Mami yang lakukan. Mami ga mau kamu menikah dengan orang ini. Nanti kamu disiksa seperti para TKI, Mano.
Manowari : Ah, omong kosong. Mami cuma ga suka karena dia kurang kaya kan?
Teuku : Apa? Kurang kaya? I’m not rich enough? Mak cik sebut mau ape.
Ibu Mano : Tidak! Bukan begitu, Nak. Mami sudah sadar setelah nonton sinetron tadi malam.
Manowari : Sudah-sudah. Kok malah ngomongin acara tv. Masalah Mano gimana Mi?
Ayah Mano : Kita serahkan masalah ini kepada pihak berwajib.
Teuku : Tak usah Pak Cik. Habis sude kesabaran ai.
Manowari dan Teuku Widodo yang marah pun menyiksa Ibu Manowari. Memukuli, menyileti, menendang, dan merajam sang ibu. Sang ibu yang sakit hati pun sedih, dan tanpa sadar mengutuk anaknya.
Ibu Mano : Mano, tega-teganya kamu dan si WNA ini menyiksa mami! Apakah kamu tidak ingat siapa yang dulu mengganti popokmu?!
Manowari : Ya, aku ingat mam, baby sitterku.
Ayah Mano : Wah, anak mami sudah keterlaluan! Segera kutuk dan akhiri drama ini.
Ibu Mano : Wahai anak durhaka, jadilah kau pohon duren!!
Duarr!! Petir menyambar. Mano dan suaminya berubah menjadi pohon duren yang selalu siap panen. Akhirnya, sang ibu, suami, dan besannya hidup bahagia selamanya. Sementara Mano dan suaminya harus menunggu setiap hari libur untuk berubah wujud menjadi manusia. Kasian deh
Semua : Hijaukan bumi kita untuk generasi masa depan!!
Greenily yours,
Fardhila Rochman