Cerita Kecil FTI-C

Kelas gue bukan kelas aksel lagi, kelas luas dengan sedikit penghuni, kadang gue suka kangen berat sama kelas paling ujung dan paling atas di smansa Bogor itu T.T Tapi sekarang gue punya kelas baru, FTI-C.

Jadi begini ceritanya, Fakultas Teknologi Industri 2010, dibagi jadi 5 kelas, satu kelas 78 mahasiswa. Kelas-kelas itu dibagi berdasarkan Nomor Induk Mahasiswa, kebetulan gue masuk kelas FTI-C, kelas dengan anak-anak yang angka belakang NIM-nya 3 atau 8. Kami lebih senang menyebutnya FTI-C, kelas yang ada di tengah-tengah ABCDE.

FTI-C adalah kelas kecil yang hangat di tengah dinginnya udara kota Bandung. Kelas kecil? Hmm, mungkin gue ngebandingin sama kelas anak STEI yang sampai 200 orang sekelas. Begitu masuk ke kelas, atmosfer FTI-C langsung kerasa. Sayangnya sekarang tinggal 77 orang, Anung pindah ke STAN, huhuhu, sukses ya Anung :)

Gini-gini kami kompak loh, memang nggak se-hebring FTI-E, kemesraan FTI-E sangat tersohor di FTI, sampai semua orang iri, hahaha. Gue lebih sering main bareng FTI-E ketimbang FTI-C. Entah kenapa, hahaha, *berkhianat pada FTI-C
Tapi, FTI-C cukup kompak lah, haha

Kekompakan FTI-C terkadang jadi hal yang kurang tepat juga, tapi seru. Hmm gimana ya? Misalnya, waktu itu Indah sakit, lemes gitu, terus dia ke dokter dan cerita ke beberapa anak FTI-c kalo ternyata dia kurang gizi. Gue ngerasa kasian, pasti makannya ga teratur, sama kaya gue. Tiba-tiba ada yang nyeletuk.

"Ha? Kok bisa lo kurang gizi? Kalo lo kurang gizi, gue apaan?"

Gue akuin, badan Indah sepintas terkesan sangat sehat wal afiat.

"Ya lo malnutrisi berarti."

"Hahaha, woooh, parah."

Dan dengan bodohnya gue ikut ketawa gara-gara ngeliat yang lain ketawa, gue jadi ga enak ni, huhu, masa orang sakit diketawain, ckck. Maafkan Farah Ya Allah (Doa Baim).


Tadi juga pas Kalkulus, dosen kami, Bu Hilda, berhalangan mengajar dan diganti oleh mahasiswa S-3 yang bernama Pak Jafar. Yang gue suka dari Pak Jafar adalah, orangnya easy going dan penjelasannya rinci step-by-step. Hanya satu hal, kalau Pak Jafar yang meng-absen nama-nama kami, anak sekelas pasti udah keburu lemes gara-gara kelaparan nunggu Pak Jafar ngabsen, haha.

"Habibi Alisyahbana!"
"Hadir Pak!"
"Wah, kamu keturunan ke berapa dari Sultan Alisyahbana?"
"Hahaha, sudah putus hubungan Pak"
"Ooh, putus"

"Firman Gusti"
*Firman angkat tangan*
"Bagus nama kamu ya"
*plok plok plok, sekelas nyorakin*

"Lanjut Pak, lanjut Pak" --> udah pada kelaperan semua

"Ya sudah, kalian ikut teriak ya kalau orangnya hadir, Anisa Fit..."
"HADIR PAK!"
"Oke, I Dewa A.."
"HADIR PAK!"
"Muham..."
"HADIR PAK!"

"Ini benar hadir semua atau gimana? Belum saya selesai baca namanya (dgn logat makassar yang unyu banget) jangan absenkan teman kalian ya?"
"Benar pak"
"Itu perbuatan tidak baik ya"
"Iya pak"

Pak Jafar kembali melihat daftar nama untuk memanggil nama selanjutnya, tapi...

"Kalau kalian melakukan itu, kalian adalah kriminal"
*gubrak*
"SIAP PAK! LANJUT LANJUUT!" ---> teriakan anak FTI-C yang kelaparan

"Ah, lama juga ya kalau saya absen satu-satu begini, makan waktu"


Pada akhirnya selesai juga, fufufu, laper banget habis absen, ckckck.
Yah begitulah FTI-C, nasib kami memang sungguh beruntung, bisa bertemu dengan orang seperti Pak Jafar :D

Sekian
|
3 Responses
  1. Indah Says:

    kacian,,,
    hayuk masuk FTI-E aja ama aq, hahahaha


  2. FardhilaR Says:

    mau mauuu, harusnya NIM-ku 16710110 aja, kan bagus ada 10-nya, hahaha


  3. Anonim Says:

    hi farah..
    haha pathetic. :p